BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN SNI MANGGA DAN PROGRAM SNI BINA UMK DI SITUBONDO
Situbondo, 31 Oktober 2023 - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani mangga yang tergabung dalam Asosiasi Mangga Situbondo terkait penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mangga dan manfaat program SNI Bina UMK, BSIP Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo serta KLT BSN Surabaya menggelar “Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan SNI Mangga dan Program SNI Bina UMK". Kegiatan tersebut digelar di RuangPertemuan Balai Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo dan dihadiri langsung oleh Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si bersama jajaran, Kepala Dispertangan Kabupaten Situbondo bersama jajaran, Perwakilan KLT BSN Surabaya, Asosiasi Mangga Situbondo (AMS), serta PPL setempat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dispertangan Kabupaten Situbondo, Bapak Dadang Aries Bintoro, S.Sos, M.Si beserta Kabid Hortikultura Dispertangan Kabupaten Situbondo, Supriyono, SP, MSi. Beliau menyampaikan bahwa sentra mangga di Kecamatan Situbondo terfokus di dua kecamatan yaitu Arjasa dan Jangkar. "Besok akan ada kunjungan dari Wamentan. Ada yang istimewa dari Kabupaten Situbondo dimana 60% mata pencaharian utama penduduknya adalah pertanian. Beberapa komoditas unggulan di Situbondo adalah Padi PK dan Mangga Arum Merah . Program unggulan mangga Arum merah di Situbondo disukai tidak hanya oleh masyarakat lokal tapi juga di tingkat internasional yang turut meneguhkan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen mangga terbesar di Indonesia. Bupati Situbondo selalu memperkenalkan mangga Arum merah sebagai produk unggulan dari Desa Bayeman, Kabupaten Situbondo. Mangga Arum merah rasanya sangat manis tanpa rasa asam. Bahkan Ibu Gubernur juga sudah memesan khusus produk mangga ini. Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada Kepala BPSIP atas kehadirannya di Situbondo untuk mendampingi kegiatan mangga di Situbondo", ungkapnya.
Selanjutnya Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si menyampaikan gambaran pembingkaian atas kegiatan Bimtek hari ini. Beliau juga memberi dorongan kepada para petani mangga di Situbondo untuk lebih bersemangat dan fokus dalam mengembangkan mangga yang punya keunikan tersendiri. Hal ini disampaikan mengingat bahwa sudah banyak sentra mangga di Jawa Timur seperti mangga klonal 21 di Pasuruan serta Food Estate di Gresik. "Saat ini BSIP sedang fokus untuk meningkatkan dukungan dalam hal dukungan standarisasi pertanian. Khusus untuk Jawa Timur, BSIP Jatim berencana untuk memfokuskan pendampingan standarisasi pertanian berbasis kawasan yang akan ditujukan pada satu komoditas tertentu. Dengan dukungan dari banyak pihak, termasuk KLT BSN, Pemerintah Daerah bersama BSIP, diharapkan mangga Arum merah Situbondo dapat diangkat sebagai komoditas unggulan yang unik dan dapat menjadi titik ungkit bagi peningkatan kesejahteraan petani mangga di Situbondo. Untuk itu diperlukan komitmen bersama dalam menghadapi segala macam tantangan yang mungkin dihadapi", jelas Dr. Atekan, SP, M.Si. Lebih lanjut beliau juga berharap agar 30 orang peserta yang terpilih dalam kegiatan Bimtek dapat menyimak materi Bimtek dengan baik sehingga dapat menularkannya kepada petani mangga lain di sekitarnya.
Dalam kegiatan bimtek tersebut disampaikan 2 materi utama dengan dimoderatori oleh Dr. Gunawan, M.Si. Materi pertama adalah "Kebijakan Pengembangan Mangga Situbondo" oleh Kabid Hortikultura Dispertangan Situbondo, Supriyono, SP, M.Si dilanjutkan dengan "Penerapan SNI Mangga dan Program SNI Bina UMK" oleh Ahmad Faris Abroni, SP dari KLT BSN Surabaya.